PENGUMUMAN

SUKOHARJO – Penguatan koordinasi antar instansi menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Hal ini disampaikan Bupati Hj. Etik Suryani dalam Apel Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) yang digelar di Halaman Setda Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/8/2025).

“Sinergi antara TNI, Polri, BPBD, instansi pemerintah, dan relawan sangat penting dalam menghadapi bencana. Mari kita jaga komunikasi yang efektif dan kerja sama yang solid,” ungkap Bupati dalam sambutannya.

Bupati menjelaskan, Kabupaten Sukoharjo memiliki risiko terhadap berbagai jenis bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga kekeringan. Karena itu, kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan empat poin penting yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan bencana. Pertama, penguatan koordinasi antar instansi untuk menjaga komunikasi efektif dan kerja sama solid. Kedua, peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan personel melalui evaluasi kesiapan sarana dan prasarana.

Ketiga, edukasi dan partisipasi masyarakat karena penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Keempat, perencanaan mitigasi berkelanjutan sebagai langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko bencana.

“Bencana alam adalah tantangan yang tidak dapat dihindari, tetapi dampaknya dapat kita kurangi dengan perencanaan yang matang, sinergi antar instansi, dan kepedulian masyarakat,” ungkap Bupati.

Apel yang dihadiri Komandan Kodim 0726 Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Ketua DPRD, dan berbagai kepala perangkat daerah ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Sukoharjo.

Bupati berharap melalui kegiatan ini, seluruh pihak semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana dengan tetap menjaga semangat kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong demi keselamatan masyarakat Sukoharjo.

Sumber : BPBD Sukoharjo